Sunday, September 4, 2011

Cerita Summer School

Mulai pertengahan Agustus kemarin, saya ikut Summer School di kampus. Lumayan, bisa ikut gratisan. Ngirit 980 euro looh.

Awal mulanya gini, katanya program SS di kampus baru bisa dibuka kalo ada minimal 5 peserta. Waktu itu (ini ceritanya ketua program), baru ada 4 peserta yang mendaftar, 2 dari Spanyol, 1 dari UK, 1 dari Afrika Selatan. Lalu untuk memenuhi jumlah peserta minimal, saya dan 8 temen se-geng (teteup) diikutsertakan di kegiatan SS. Administrasi udah diurus, eee tiba-tiba ada satu lagi pendaftar dari Rusia. Sebenernya cukup deh 5 peserta. Tapi berhubung kami udah didaftarkan duluan, nggak bisa semudah itu dibuang dong. Hihihi.

4 peserta yang mendaftar duluan udah kawakan banget. Mereka udah berpengalaman di pendidikan matematika. Salah satu yang dari Afrika Selatan adalah pemilik web ini. Banyak deh, bahan-bahan matematika SMA yang dishare di webnya itu.

Pendaftar yang terakhir adalah cewe Rusia. Tepatnya dari Saint Petersburg. Dia baru saja lulus satu bulan yang lalu dari program kuliah 5 tahun di kampusnya. 5 tahun ya. Jadi ceritanya, sistem pendidikan tinggi di Rusia itu ada beberapa jenis. Seperti di negara kita, begitu tamat SMA, kita bisa memilih mau nerusin ke program D1, D2, D3 (technical school), atau S1 (university college). Rata-rata program S1 di tempat kita ditempuh 4 tahun. Di Rusia juga ada, program universitas yang waktu tempuh normalnya 4 tahun. Tapi ada juga yang 5 tahun. Nah, program khusus yang 5 tahun itu ada untungnya. Para mahasiswa lulusan program tersebut bisa nerusin kuliah Ph.D atau doctoral langsung, nggak melalui program master. Asyik ya. Katanya, kalo untuk kualitas, lulusan program khusus itu relatif lebih baik daripada lulusan bachelor (S1), namun relatif kurang berpengalaman dibandingkan lulusan master (S2).

Selama 2 minggu di SS, saya ikut perkuliahan tiap Senin sampe Jumat dari jam 9 pagi sampe jam 5 sore. Kebayang dong capek dan ngantuknya. Mana kemaren pas banget puasa. Rata-rata tidur malem cuman 5 -6 jam. Saya biasanya tidur jam 12 malem, setelah sholat Isya dilanjutkan Tarawih, lalu bangun jam 4 pagi untuk sahur. Jam 5 pagi tidur lagi setelah sholat Subuh. Bangun jam 7 (atau jam 8 deh paling telat, hihihi), bersiap ke kampus. Gitu terus. Alhasil, mulai jam 2 siang saya ngikutin perkuliahan sambil menidurkan diri dengan menggambar bebas di kelas.

Nggak cuman ngikutin acara perkuliahan di kampus juga. Hari Sabtu, 20 Agustus, saya dan beberapa temen SS ikut acara liburan bersama. Beramai-ramai dengan peserta SS dari program studi lain, kami menuju ke pabrik pembuatan keju yang terkenal di deket sini. Namanya pabrik Boerenkaas. Disana kami dikasih tau cara membuat keju dan juga berpartisipasi membuat keju sebentar.

Membuat keju di Boerenkaas

Ternyata, dari susu sapi murni, hanya sekitar 7 - 10 % saja yang dipake untuk membuat keju. Setelah dicampurkan semacem enzim yang ada di dalem perut anak sapi ke dalem susu sapi murni, didiamkan sebentar, 10 - 20 menit kemudian susu murni terbagi menjadi 2 bagian. Ada bagian yang mengental, ada yang tetep cair. Bagian yang mengental itu diambil, sementara sisa air susu sapinya disisihkan. Yak, air itu adalah susu rendah lemak yang biasanya dijual di minimarket-minimarket terdekat. Bagian yang mengental itu lalu ditiriskan, supaya kadar airnya berkurang. Lalu blablablablabla.. (sebagian males menuliskan, sebagian nggak tau lagi, lupa). Abis dari pabrik keju, kami menuju Kinderlijk, yang merupakan wilayah dengan beberapa kincir angin tua yang masih terlihat alami. Bagus deh.

Windmill di Kinderlijk

Sebernernya ada juga acara jalan-jalan di hari Minggunya. Tapi karena mau menyahur sleep deficiency yang akut waktu itu, saya memutuskan untuk tidur satu hari di rumah, sebelum akhirnya melanjutkan sisa 5 hari SS di kampus.

Yang paling nggak enak di acara SS adalah waktu perpisahan. Dimana-mana, saya nggak suka banget acara pisah-pisahan. Kalo bisa, say "Goodbye" "See you again soon!", salaman, udah. Nggak perlu basa-basi deh. Malah bikin berkaca-kaca jadinya. Nanti-nanti kan masih bisa komunikasi lewat email atau facebook.

Yang bikin terharu adalah saat salaman dengan salah satu peserta dari Spanyol, sebenernya aslinya dari Venezuela. Ibu itu adalah satu-satunya yang paling aktif di kelas. Panggil saja Carola. Tiap kali dosen narasumber mengucapkan 5 kalimat, Carola pasti akan membalas dengan 7 kalimat yang lebih panjang. Agak sebel juga sih, di kelas ndengerin suara itu terus. Apalagi tiap kali ngomong, Carola terlihat begitu ekspresif (baca: lebay). Gesturesnya, intonasi suaranya, ekspresi matanya, semuanya. Tapi ada untungnya juga, saat sang dosen terpaku memperhatikan suaranya, saya bisa menguap dengan nyaman. Hihihi.

Mengapa saya terharu saat salaman dengan Sang Ibu dari Venezuela itu?

Jadi ceritanya gini, beberapa hari menjelang akhir SS, saat foto-foto bareng, saya rada kaget waktu Carola bilang mau foto deket saya. Dia bilang, saya mengingatkannya pada anak bungsunya yang perempuan. Heh? Masa' iya? Anak perempuannya bermuka tropis kayak saya? Berjilbab? Pendek? (hahaha). Lalu saat foto, Carola beneran merangkul saya dari belakang. Meskipun hasilnya terlihat seperti mencekik (ketimbang merangkul), saya cukup terharu dibuatnya. Ah, mungkin dia sedang kangen sama anak-anaknya saja.

Lalu tibalah saat salam-salaman di sore terakhir itu. Biasa saja, waktu Carola menyalami ke-8 temen-temen saya, sekedar bersalaman, cipika-cipiki, ngucapin "See ya!", senyum, udah. Eh saya pake acara dipeluk dan dinasehatin juga. Semoga sukses dengan assessment-nya, begitu salah satu kalimat yang saya inget. Mata saya langsung berkaca-kaca. Oh man, saya benci bagian ini. Setelah terlepas dari pelukannya (ciyeh), menyalami peserta lainnya, saya keluar sebentar dari ruangan. Menumpahkan air mata. Gyaaaa.

Saat mengusap air mata, saat itu si agan Fajar dan Eka ngelihat saya yang sempet mewek, saya inget pernah ngatain Carola lebay. Ah, seandainya saya tahu kalo dia seperhatian ini. Nyesel pernah ngatain lebay. Maaf ya Carola. Mumpung masih lebaran nih, minal aidin walfaidzin yaaa. Hihihi.

Ini bukan foto yang kelihatan kecekik itu yaa.. hihihi

Aaah. Pengalaman yang menyenangkan. Nggak cuman dapet ilmu, tapi juga dapet kenalan baru. I already miss them all. Sampe ketemu lagi yaaa temen-temen baru.

No comments:

Post a Comment