Showing posts with label Travelling. Show all posts
Showing posts with label Travelling. Show all posts

Wednesday, September 14, 2011

A Quarter Day in Milan

Italy adalah negara keempat yang pernah saya kunjungi. Pertama Belanda tentu saja. Lalu saya pernah berjalan selama 3 hari di 3 kota di Belgia, tetangganya Belanda. Seminggu sebelum mengunjungi Italy, saya sempat beberapa hari di Paris, Prancis.

Berangkat dengan penerbangan pukul 9 pagi dari Eindhoven, Belanda, naik maskapai yang namanya Ryan Air. Lebih murah dibandingkan maskapai yang lain. Apalagi kalo nggak bawa barang untuk ditaruh di bagasi. Tapi iya, barang bawaan yang boleh dibawa ke cabin nggak boleh lebih dari satu tas ransel. Waktu berangkat aja bawaan udah penuh baju buat 5 hari. Gimana pulang nanti? Lalu kurang lebih dua jam kemudian, sampailah saya di Bergamo, Milan. Nggak ada perbedaan waktu, nggak ada perbedaan mata uang. Bahasa aja yang beda tentunya. Orang-orang yang berbahasa Inggris di negara besar ini sangat jarang! Fiuh. Permiso.

Eiya, walaupun nggak sempet mampir ke Swiss, saya sempet melihat pegunungan es Alpen dari udara. Wuuu, so icy beautiful. Keren ya, musim panas gini puncak pegunungannya masih tertutup es! Uuuuh, jadi pengen ski, man! (bisa maen ski aja enggak!)



Butuh waktu sekitar 1 jam menggunakan bus dari Bergamo untuk sampai ke pusat kota Milan. Hmmm. Cukup jauh yah. Tapi mengingat esok harinya saya dan rombongan harus bergerak ke arah selatan, menuju Pisa, saya dan rombongan langsung memanfaatkan waktu dari siang hingga malam untuk berkeliling di Milan. Sekitar lebih dari seperempat hari.

Sesampainya di Milan, belum naruh tas, belum sempet berselonjor ria, saya dan rombongan buru-buru mendatangi stadion San Siro, tempat mangkalnya dua klub sepak bola ternama Milan. Yah, biasa, separo rombongan adalah penggemar bola yang ngebet banget banget banget buat mampir ke stadionnya.

Sayangnya, sesampainya di San Siro, rumput di lapangannya sedang digunduli, diganti maksudnya. Jadi nggak hijau deh. Huh, udah bayar mahal-mahal buat masuk tour stadion! Balikin uang kami!

Ini salah satu pintu masuknya. Antri, bayar dulu belasan euro. Lupa persisnya.

Ini dalemnya stadion. Menurut saya mah nggak gede. Luasnya standar pas lapangan bola.

Tuh, rumputnya lagi digunduli. What a pity!
Anda pendukung yang ini?

Atau yang ini?

Kaos bola yang mahalnya na'ujubile..

Italy jauuuh lebih panas dari Belanda. Ngopi dingin dulu sebelum mimisan. :D

Para pengunjung stadion wajib bayar sebelum bisa masuk, walaupun sekedar untuk melihat-lihat. Disana ada tour berkeliling stadion, waktu itu kami kebagian guide cewe yang suaranya kenceng dan lancar kayak kaset yang lagi diputer. Nyerocos bercerita sejarah stadion dan dua klub kebanggaan Milan sampe hampir lupa napas. Hmm, saya sebut antusias deh.

Sebelum masuk melihat lapangan bolanya, rombongan tour masuk ke museum bola dulu. Museumnya juga di dalem stadion. Disanalah tempat 'bertenggernya' piala, medali, dan berbagai bukti kejayaan AC Milan dan Inter Milan. Foto-foto pemain andalan dari jaman ke jaman juga dipajang disana. Untuk orang awam yang nggak tau ngalor-ngidul tentang bola, saya ikut-ikut saja kemanapun mbak guide yang antusias itu memandu saya.

Udah tau dong, perihal mahalnya kaos bola disana. Saya pernah ngepos di postingan beberapa waktu yang lalu. Dek Bryan yang pengen dibelikan kaos bola harus bersabar hati. Mudah-mudahan saja suatu saat nanti ada kesempatan kesana lagi.

Yup. Itu dia sedikit perjalanan di San Siro. Selepas dari sana, berhubung badan udah pegel-pegel menyandang tas ransel yang lumayan aduhai, saya dan rombongan check in dulu. Hotel yang kami tempati termasuk murah. Dengan fasilitas kamar yang nyaman dan lebar, kami cukup membayar sekitar 15 euro permalem, perorang. Saya sekamar dengan salah satu temen, dengan bed gede yang cukup puas buat berdua. Jauh jauh jauh lebih nyaman dibandingkan hotel 22 euro permalem di Paris, dimana 5 cewe ditaruh berdesakan di dalem kamar berukuran sekitar 4 x 6 meter. Setelah naruh barang, sholat, cuci muka, duduk sebentar, kami lalu berangkat melanjutkan petualangan lagi.

Satu lagi tempat yang remarkable selama kunjungan di Milan adalah di Duomo. Berkesan karena disana banyak burung merpatinya! Berhati-hatilah kalian, karena banyak warga Milan yang memeras pengunjung-pengunjung bego seperti saya. Awalnya ada mas-mas ngasih jagung gratis buat ngasih makan burung. Eeeh, trus tangan saya dipegangin kenceng, nggak dilepas-lepas. Saya udah berkali-kali bilang cukup, tapi si mas yang pura-pura nggak mau tau itu terus aja menghujani tangan saya dengan jagung-jagung. Lalu berdatanganlah burung-burung merpati, mematok-matok telapak tangan saya! Pengen saya berteriak toloong lalu menyobek-nyobek baju saya, eh nggak, itu adegan pura-pura mau diperkosa. Pengen rasanya berteriak tolong lalu melempar jagung-jagung itu ke muka si mas-yang-tadinya-purapura-baik-ngasih-jagung itu. Namun jadinya saya malah tetep berdiri dengan tangan kiri terangkat (dipegang kenceng dan diangkat paksa sama si mas), penuh jagung kering di telapak tangan saya. Lalu burung-burung merpati itu berkerumun mematok-matok tangan saya. Pak polisi cakep, selamatkan saya.. Ujung-ujungnya, saya disuruh bayar 10 euro! Buat bayar jagung! Amigos!

Bukti cakaran burung merpati.
Orang ini nggak bego, karena berhasil ngasih makan burung merpati (pake roti) tanpa harus kena peras seperti saya.

Hell, yeah. Kembali ke Duomo. Duomo ini pada hakikatnya adalah sebuah gereja di Milan. Kata wikipedia, ini adalah gereja terbesar keempat di dunia. Bagi saya yang merupakan penyuka bangunan-bangunan tua nan artistik, saya betah sekali duduk berlama-lama memandangi bangunan-bangunan tua disini sambil mengamati orang lalu-lalang (tentu saja terlepas dari merpati dan mas-mas-nggak-tau-diri-itu).

Oiya, Kyuhyun Super Junior juga udah pernah ke Duomo loh. Ini foto yang saya ambil dari akun twitternya.


Tapi masih bagusan foto lompat saya dong.



Di samping Duomo ini ada mall pertama di dunia. Dibangun pada tahun 1861. Bangunannya artistik, dengan langit-langit yang cantik. Yang bikin menarik dari mall ini adalah karena nama-nama brand ternama disini dituliskan dengan background hitam dan tulisan keemasan. Bahkan Mc.D pun bukan berlatar merah dan bertuliskan m warna kuning.



Mc. D di mall samping Duomo.

Kebetulan waktu itu udah hampir jam 6 sore, sebagian toko udah pada tutup. Wah, padahal saya mau belanja. Kekekekek (buru-buru inget utang)

Berhubung beberapa toko udah pada tutup, sore itu saya habiskan dengan foto-foto dan duduk menikmati pemandangan kota Milan dengan saksama. Merasakan semilirnya angin musim panas yang berhembus. Nggak lupa juga beli gelato (bahasa Italianya es krim) khas Italia. Aaah. Semoga nanti bisa kembali menikmati pemandangan indah ini lagi.





Sunday, July 31, 2011

Zomer Vakantie ~ Paris Ceria

Bulan July dan Agustus emang bulan yang sangat ditunggu-tunggu sama sebagian besar orang Eropa. Dua bulan itu adalah bulan liburan sekolah atau kuliah yang bertepatan dengan musim panas. Waktu yang tepat buat berlibur.

Nggak kalah sama orang-orang Eropa, saya dan temen-temen juga pengen ngerasain rasanya liburan musim panas di Eropa. Liburan musim panas kali ini dibagi menjadi dua bagian utama: Paris ceria, dan Italy menggila (apa coba).

Paris (18 July - 20 July 2011).

Musim-musim liburan gini, Paris menjadi tempat yang nggak pernah sepi. Tempat-tempat wisata dipadati banyak pengunjung yang rela antri sampe kehujanan. Antrian panjang, masuk museum berdesak-desakan, naik metro timpuk-timpukan. Suasana yang rame begini, pesen Bang Napi harus selalu diinget, "Waspadalah, waspadalah!"

Bagaimana transportasi di Paris?

Ada berbagai sarana transportasi umum yang bisa digunakan untuk bepergian di dalam kota Paris. Ada bus, tram, kereta, dan metro. Untuk mencari transportasi apa yang dipake dari satu tempat ke tempat lain, bisa dilihat di web ini. Kalo ingin berkendara sambil melihat-lihat isi kota, mending naik bus aja, soalnya sebagian besar trayek yang dilalui metro berada di dalem tanah. Nggak bisa liat apa-apa selain orang-orang yang berjubel, berebut, dan bersikut-sikutan di dalem metro.

Gini ni bentuknya metro.

Trayek yang dilalui Metro 3, dari Gallieni Bus Station

Saturday, June 25, 2011

Beli Souvenir di Volendam

Mau beli oleh-oleh khas Belanda? Dateng aja ke Volendam. Dari Utrecht central ke arah utara, menuju Amsterdam central terlebih dulu naik kereta. 20 menit-an doang kok. Lalu naik bus 116 dari Amsterdam central menuju Volendam, turun di Julianaweg bus stop. Sampe deh di pusatnya Volendam!

Kalo di Indonesia, liat pengamen wara-wiri di dalem kereta itu mah perkara biasa ya. Tapi selama disini, beberapa kali saya naik kereta, baru kali ini kedapetan pengamen yang ngamen di dalem kereta. Wah, pasti pengamen ini nggak punya saingan yak :D. Ini waktu berangkat dari Utrecht ke A'dam.


Sesampainya di Amsterdam, kami disambut dengan cuaca mendung dan rintikan hujan yang membuat summer menjadi adem. Brrrrr. Well, ini pertama kali menjejakkan kaki di Amsterdam, walopun cuman singgah sebentar doang. :D

Kurang lebih juga 20 menitan untuk sampai ke Volendam, dari Amsterdam central. Disana toko suvenir berjejer sepanjang jalan loh. Mulai dari yang kecil-kecil, gantungan kunci cantik-cantik buat oleh-oleh, magnet yang bisa ditempel di kulkas, hiasan-hiasan buat pajangan, asbak, miniatur kincir, sepatu kayu, taplak meja, lukisan, kaos, bunga tulip warna-warni dari kayu, bibit bunga tulip, lengkaaaap. Awas, jangan sampe kalap karena harganya paling murah dibandingkan dengan toko suvenir di tempat lain. Hihihi.




Karena di pinggir laut, cuaca yang udah adem jadi tambah sangat sepoi-sepoi lantaran angin laut. Makin brrrrr deh. Ooh, seandainya saja ke Volendam pas cuaca cerah. Hmm, jadi pengen kesana lagi nanti :D


Setelah melihat-lihat suvenir, saya kembali lagi ke Amsterdam central. Yah, jalan-jalan dulu sebentar sambil duduk makan malam. Jam 7 malem juga masih benderang, soalnya maghrib-nya baru jam 9.40-an.

Jalan kaki sebentar ke centrumnya. Foto-foto deh di depan museum Madam Tussaud. Tapi nggak masuk, udah kesorean. Kabarnya mahal bo, sekitar 21 euro untuk beli tiket masuk. Ckckck.


Ada beberapa hal berbeda lagi yang saya temukan kali ini. Di Amsterdam ada delman loh, kereta berkuda yang dikendarai pak kusir itu! Yaah, tapi fotonya kurang bagus, soalnya diambil sambil nyebrang jalan sih, mumpung lampu buat para pejalan lagi ijo! :D



Ada juga taxi yang mirip becak! Well, itu di atasnya ada tulisan taxi. :D

Supirnya di depan, dijalankan dengan dikayuh. Antik yak? Baru nemu di Amsterdam aja yang beginian, di kota-kota lain nggak ada.

Moga-moga pas cuaca cerah kita berjumpa lagi yak.

I AMsterdam.

Wednesday, June 15, 2011

Rotterdam - History Project

Sehari sebelum liburan ke Belgia (ciyeh), saya dan temen sekelompok di mata kuliah History of Math, berlibur ke Rotterdam. Tujuan utamanya tentu bukan sekedar jalan-jalan. Kami mengunjungi salah satu international secondary school disana.

Di satu kelas yang saya kunjungi terdiri dari 9 siswa. 3 diantaranya dari Korea, ada yang dari Amerika, ada yang keturunan mana lagi saya lupa :D

Mana yang paling cakep?

Dua jam pelajaran yang sangat menyenangkan. Untungnya, semuanya lancar berbahasa Inggris, kalo pake bahasa Belanda, saya belum mahir, pake bahasa Korea pun saya cuman bisa "Anyyeong haseyo" saja :D

Setelah project dilancarkan dengan mulus, mumpung sudah di Rotterdam saya dan temen-temen menjelajah ke sebagian tempat di Rotterdam. Salah satunya ke jembatan Erasmus.

Ini jembatan Erasmus

Jembatan yang ini mirip jembatan Ampera yak :D

Karena hari sudah semakin sore (aslinya karena kami mengejar tiket murah yang cuman berlaku 2 jam), saya dan temen-temen nggak menjelajah semua tempat di Rotterdam. Hanya sekedar melihat-lihat suasana kota, lalu mampir sebentar ke stadion sepak bola (para cowo pengin ke stadion, bo).

Beginilah suasana kota Rotterdam di sekitar jembatan Erasmus waktu itu

Ini National Monument gitu, trus itu ada bendera-bendera berbagai negara

Sunday, June 5, 2011

Tour de Antwerp

Melanjutkan tour 3 hari di Belgia, setelah dari Ghent, saya, Mbak Sasa, dan Putri naik kereta tujuan Antwerp atau Antwerpen. Kota ini terkenal dengan diamond-nya. Uuuh, seandainya kesana nggak cuman liat-liat berlian doang. :D

Sekitar pukul 4 sore, kami bertolak menuju Antwerp. Ke arah utara. Semakin mendekati bagian selatan Belanda. Yak, Antwerp adalah kota yang terkenal dengan keindahan berliannya. Begitu keluar dari kereta, saya melihat bagian langit-langit stasiun kereta dihiasi dengan benda-benda berkilauan. Lalu terdapat berbagai jewelery shops di dalem maupun di luar stasiun kereta. Wuaah.

Waah, karena ketajaman kameranya nggak tajem-tajem banget, kemewahan langit-langit stasiun kereta Antwerp nggak keliatan jelas.


Beberapa toko perhiasan di depan Antwerp central station.


Ini adalah Antwerp central stationnya. Di sampingnya ada kebun binatang, yang nggak kami masukin. Lalu di sampingnya lagi juga ada museum diamond, yang nggak kami masukin juga. :D

Beberapa mater dari central station, kami nemu hotel tak berbintang yang nggak gede-gede amat. Lebih bagus daripada hostel yang di Brussels, dan harganya tentu lebih mahal. 85 euro untuk 3-bedroom kamer di Statiestraat.

Sore itu sesampainya di Antwerp dan menaruh barang-barang di hotel, saya dan rombongan mulai berpetualang. Lagi-lagi, berbekal peta kota yang kami dapet dari central stationnya. Mulailah kami berjalan menuju centrum (yang lagi-lagi merupakan pusat landmark-landmark kota Antwerp). Dan ternyataaa, wooow, bangunannya klasik banget! Semuanya bernilai artistik tinggi. Wah jadi kebayang, jaman dulu orang-orang mengkonstruksi bangunan semewah dan seindah itu buat apa ya? Berdecak kagum deh.

Di perjalanan menuju Grote Markt (centrum-nya), kami melewati tempat perbelanjaan yang mewah berderet di sepanjang jalan. Di pertigaan Leysstraat, Jesusstraat, dan Meir, ada patung Anton von Dick, yang entah siapa saya juga nggak tau :D



Menuju ke arah barat lagi (mendekati Grote Markt), kami melihat bangunan-bangunan yang nggak kalah bagusnya dengan di bangunan-bangunan di Ghent.

Ini entah siapa lagi, mungkin Anda bisa baca :D
Di belakangnya tampak Notre-Dame Cathedral di Antwerp. Hmm, banyak kok yang nama gerejanya Notre-Dame. Di Paris juga ada.


Hotel Hilton dengan arsitektur klasik

Gedung di belakang itu katanya namanya adalah Ruihuis. Huis itu sendiri bahasa Belanda yang artinya house, atau rumah. Rui apa ya? :D Patung di depannya itu antik banget.


Noh, Putri lagi nggodain adek bule cowok. Kasian deh dicuekin :p


Ini patung yang keren itu dengan latar belakang Notre-Dame Cathedral.


Dari Grote Markt berjalan lebih ke barat lagi, tibalah di tepi sungai Schelde yang airnya langsung menuju ke selat Channel, lalu ke Inggris.

Di pinggir sungai Schelde itu juga ada kastil, hmm, benteng gitu kali yak, ini di kawasan Steenplein. Kayak di game-game super mario yak. Hehehe.


Itu tadi perjalanan hari pertama di Antwerp. Kami bermalam di hotel tak berbintang deket central station itu, lalu esok paginya kembali ke kawasan perbelanjaan untuk makan, loh, belanja lah, sebelum akhirnya pulang pukul 2 siang naik Eurolines lagi.

Oya, masalah makan, di Brussels, Ghent, atau Antwerp, kalian nggak perlu khawatir. Warung makan punya orang Turki atau Mesir yang terjamin halal mudah ditemuin kok. Kalo pengen Pizza Hut atau Mc.D juga ada. Eits, tapi pesen yang ikan ya.



Sampai ketemu lagi Belgium! Daaaag.

Tour de Ghent

Seiring dengan wisata 3 hari di Belgia, kota kedua yang saya, Mbak Sasa, dan Putri kunjungi adalah Ghent, atau dikenal juga dengan Gend, atau Gent. Dari Brussels north station, cukup mencari kereta menuju Ghent, lalu sekitar 40 menit kemudian, tibalah saya di Ghent. Petualangan di Ghent ini tidak berlangsung lama dan tidak menginap.

Seperti biasa, petualangan dimulai dengan mencari-cari peta kota. Saya bertanya di bagian informasi, dan Alhamdulillah ada. Cling. Untungnya lagi, kami bertemu dengan seorang Ibu dari Indonesia dan anak perempuannya. Ibu Eti (yang ngaku-ngaku nama aslinya ada Ampera-nya) memberi tau bahwa pusat wisata di kota Ghent ada di sekitaran centrum-nya. Cukup naik tram nomer 21 dari Ghent central station lalu turun di halte Zonnestraat. Pas di pusat kotanya.

Berjalan ke utara, menyusuri Veldstraat yang penuh sesak dipenuhi orang-orang yang pada mau belanja, sampailah di Historisch Centrum. Disitu banyak bangunan-bangunan tua. Sint Baafskathedraal (St. Bravo's Cathedral), Campanario Municipal (salah satu UNESCO's world heritage), St. Nicholas' Church, dan Mason's Guildhall (yang katanya bangunan tertua dari yang tua-tua).

Ini di North Station di Brussels, lagi nunggu kereta tujuan Ghent


Si Putri lagi di depan pintu masuk Campanario Municipal. Apaan isinya kami juga kaga tau Gan. Hahaha. Lebih baik Anda googling saja untuk mengetahui mengapa bangunan ini menjadi salah satu warisan dunia milik UNESCO. Maklum, kami jadi pemandu untuk diri sendiri doang.


Ini adalah gereja St. Bravo. Menghadap Campanario Municipal. Di depannya ada patung juga, yang entah namanya nggak tau ya. :D

Ini dia patungnya (eits, bukan yang pake jilbab loh)


Yang paling depan itu adalah Municipal punya UNESCO, dan yang tinggi di belakangnya itu adalah St. Bravo's Cathedral. Tali-tali di atasnya itu jangan dikira kabel listrik atau tali jemuran loh ya, itu adalah kabel yang dipake buat menggiring tram. Maklum, di Gent, tram ada di sana-sini. Oya, kebetulan disana lagi ada renovasi besar-besaran di sepanjang jalan. Mungkin mau memperbaiki tata kota sebelum liburan summer ya.


Ini adalah Metselaarshuis atau Mason's Guildhall yang merupakan bangunan tertua dari yang tua-tua itu.


Yak, ini ane lagi di depan St. Bravo's Cathedral.


Hmm. Selain mejeng di depan bangunan tua-tua itu, kami berjalan lagi ke Sint Veerleplein di jalan Geldmunt. Disitu ada kastil tua, namanya Gravensteen atau Castle of the Counts.


Ini saya lagi di puncak tertinggi di kastilnya.

Hmm. Karena liburan di Ghent sebentar doang, saya dan rombongan tidak mengunjungi tempat-tempat lainnya. Ups, karena nggak tau arah juga kali ya. Daripada nyewa pemandu wisata, mahal bo, mending memandu diri sendiri aja yak. Hihihi.

Sempet makan waffle dan minum cola dulu di depan kastil itu. Eh, si Putri kesengsem sama mas pelayannya. Abisnya cakep sih. Mas-mas itu kalo di Indonesia udah bisa jadi top model kali yak. Miller atau siapalah itu, kalaaah.


Masnya lagi melayani pengunjung cafe.

Dari depan kastil, kami naik tram nomer 1 yang menuju Ghent central station. Sampai ketemu lagi Mas Ghent! :D