Beberapa orang memilih mendeaktivasi akun jejaring sosial karena berbagai alasan.
Saya kaget saat membuka profil facebook pagi ini, lantaran foto-foto saya yang semalem di-tag oleh Mbak Sasa menghilang. Ah, jangan-jangan fotonya terhapus. Lalu saya mencari akun Mbak Sasa. Tidak diketemukan. Kemana?
Berhubung yang bersangkutan berada di rumah yang sama (kamar yang sama pula), saya serta merta menanyakan perihal hilangnya akun facebook Mbak Sasa. Ternyata baru saja di-deactivated!
Beberapa minggu yang lalu saya juga pernah hampir mengambil keputusan untuk mendeaktivasi akun saya. Alasannya sepele, saya merasa sedikit terganggu. Saya juga merasa waktu saya banyak terbuang percuma: chatting!
Saat itu saya sudah membuka tab pengaturan, menuju link untuk mendeaktivasi akun. Lama saya menimbang-nimbang, membayangkan satu-persatu wajah 600-an lebih teman dan saudara-saudara saya disana. Saya jauh. Dengan apa lagi saya bisa berinteraksi dengan mereka semua jika bukan dengan akun saya ini? Lalu saya putuskan untuk mengklik tab home. Niat diurungkan.
Seperti halnya pertemanan nyata (maksud saya diluar jejaring sosial), pertemanan di jejaring sosial juga bisa menimbulkan masalah. Apakah dengan mendeaktivasi akun, semua masalah jadi selesai? Pikirkan kembali, semuanya tergantung bagaimana cara kita mengatasi masalah-masalah yang muncul dan memanfaatkan segi positif yang bisa kita peroleh.
Menyelesaikan masalah itu perlu. Ah, namun terkadang menghindar bisa lebih baik.
Jangan sedih, Mbak Sasa. :D
Tuesday, March 29, 2011
Monday, March 28, 2011
Begitu Indah
Life is so beautiful.
Mari sambil mendengarkan lagu Begitu Indah, yang awalnya dipopulerkan oleh grup band Padi. Tapi saya lebih suka versi Gaby Idol.
Mari sambil mendengarkan lagu Begitu Indah, yang awalnya dipopulerkan oleh grup band Padi. Tapi saya lebih suka versi Gaby Idol.
Bila cinta menggugah rasa, begitu indah mengukir hatiku.. Menyentuh jiwaku, hapuskan semua gelisah..
Sunday, March 27, 2011
Daylight Saving Time
Jam 8 malem baru Maghrib!
Kaget juga, saat menyadari bahwa hari ini saya kehilangan satu jam yang begitu berharga. Satu jam yang seharusnya bisa saya pergunakan untuk membuat essay tiga halaman. Satu jam yang seharusnya bisa saya pergunakan untuk tidur lebih lama lagi. *lho.
Ya, secara klinis, satu hari yang konon katanya 24 jam itu tidak berlaku di hari ini. Hari ini, tanggal 27 Maret 2011, satu hari sama dengan 23 jam. Kaget sodara-sodara?
Kata mereka, ada yang namanya Daylight Saving Time (bisa dilihat juga di Wikipedia berbahasa Indonesia). Yang jika diartikan perkata, artinya adalah 'waktu yang menyimpan cahaya siang hari'.
Tahukah Anda, di negara-negara empat musim, saat musim semi atau musim panas tiba, maka siang hari akan lebih lama dibandingkan malam hari. Matahari terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat. Untuk menyesuaikan dengan jam kerja dan jam sekolah, maka diputuskannyalah untuk mempercepat waktu menjadi satu jam lebih cepat.
Coba di Indonesia, secara umum, matahari terbenam (waktu maghrib) sekitar jam 6 sore sampe jam 6.30 sore (waktu Indonesia yang saya maksud disini adalah WIB yaa). Kalau disini teman, maghrib hari ini jadi pukul 7.50 malem! Ebuset.
Jadi pagi tadi saya terkejut lantaran jam di laptop saya dan jam dinding jadi nggak sinkron. Jam dinding dan jam hape sama-sama menunjukkan pukul 9 pagi, sementara jam di laptop sudah pukul 10 pagi. Saya klik deh bagian pojok kanan bawah laptop yang menunjukkan waktu. Ternyata ada tulisan gini,
"Daylight Saving Time began on Sunday, March 27, 2011 at 2.00 AM. The clock went forward 1 hour at that time."
Ya ya ya, lalu googling, lalu saya manggut-manggut sendiri. Dalam hati saya mengumpat, "dasar katro!"
Saturday, March 26, 2011
Partial Exam Geo Is Over
Let's say Alhamdulillah.
Partial exam geometry sudah berakhir. Kenapa partial exam? Ah, karena masih akan ada exam-exam selanjutnya. I'm dying to face the oral exam next June. *semoga nggak speechless di depan kelas
Soal-soalnya yaaa boleh dibilang standar soal geometry lah. Kalau Anda belajar dengan baik, let's say: geometers, Anda akan dengan mudah menyelesaikan kelima soal tersebut. Namun jika Anda seperti saya, well yeah: geoooblok, dua setengah jam berhadapan dengan lima soal tersebut adalah mimpi buruk!
Oke, saya tidak akan bicara masalah-masalah geometry macam apa yang diujikan. Karena sudah saya bilang, itu soal geometry tipe standar (malu karena saya pun tidak dapat menyelesaikan yang standar). Yang akan jadi sorotan saya adalah soal nomor 1.
Begini soal nomer 1:
Yang jelas ada sub-soal dari a sampe l, setiap soal dijawab cukup dengan "yes" atau "no". Pernyataan gitu. Masalahnya Gas, skor bener itu +2, sedangkan skor salah atau tiada menjawab itu -4. (MINUS EMPAT SODARA-SODARA).
Traraaa....
Dan pagi ini, weekend ini, dosen Geo udah nge-post jawaban exam kemaren di blackboard-nya. Downloading file is completed. Open file. Damn, yeah. Nomer satu saya bener 6 dan salah 6. Yang artinya, skor saya -12. Saya pertegas lagi, minus dua belas.
Ah, let's say Alhamdulillah.
Partial exam geometry sudah berakhir. Kenapa partial exam? Ah, karena masih akan ada exam-exam selanjutnya. I'm dying to face the oral exam next June. *semoga nggak speechless di depan kelas
Soal-soalnya yaaa boleh dibilang standar soal geometry lah. Kalau Anda belajar dengan baik, let's say: geometers, Anda akan dengan mudah menyelesaikan kelima soal tersebut. Namun jika Anda seperti saya, well yeah: geoooblok, dua setengah jam berhadapan dengan lima soal tersebut adalah mimpi buruk!
Oke, saya tidak akan bicara masalah-masalah geometry macam apa yang diujikan. Karena sudah saya bilang, itu soal geometry tipe standar (malu karena saya pun tidak dapat menyelesaikan yang standar). Yang akan jadi sorotan saya adalah soal nomor 1.
Begini soal nomer 1:
Yang jelas ada sub-soal dari a sampe l, setiap soal dijawab cukup dengan "yes" atau "no". Pernyataan gitu. Masalahnya Gas, skor bener itu +2, sedangkan skor salah atau tiada menjawab itu -4. (MINUS EMPAT SODARA-SODARA).
Traraaa....
Dan pagi ini, weekend ini, dosen Geo udah nge-post jawaban exam kemaren di blackboard-nya. Downloading file is completed. Open file. Damn, yeah. Nomer satu saya bener 6 dan salah 6. Yang artinya, skor saya -12. Saya pertegas lagi, minus dua belas.
Ah, let's say Alhamdulillah.
Thursday, March 24, 2011
Reflection
Stupidity is infinite.. The more you know something, the bigger boundary of the thing you don't know..
Bego itu tak berhingga. Semakin banyak sesuatu yang kamu ketahui, semakin banyak pula sesuatu yang tidak kamu ketahui. Bagaimanapun, hal-hal yang telah kamu ketahui akan memunculkan beberapa pertanyaan-pertanyaan kecil yang mendorong rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang baru. Lalu ketidaktahuan itu akan semakin bertambah. #halah
Saya hanya merasa bego (lagi). Ujian geometry akan dilaksanakan kurang dari 24 jam lagi. Oke, saya sadar saya merasa bego di geometry. Oh, salah. Saya memang bego di banyak hal. Banyak hal. Banyak sekali.
Hanya sedikit menoleh ke belakang. Mencermati beberapa kejadian kecil yang membuat saya merasa bego.
Oh entah mengapa, hari ini saya merasa sangat bego. Mungkin kamu bisa tertawa di sana. Saya ucapkan terima kasih yang mendalam, penuh dengan ekspresi bego.
Bego itu tak berhingga. Semakin banyak sesuatu yang kamu ketahui, semakin banyak pula sesuatu yang tidak kamu ketahui. Bagaimanapun, hal-hal yang telah kamu ketahui akan memunculkan beberapa pertanyaan-pertanyaan kecil yang mendorong rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang baru. Lalu ketidaktahuan itu akan semakin bertambah. #halah
Saya hanya merasa bego (lagi). Ujian geometry akan dilaksanakan kurang dari 24 jam lagi. Oke, saya sadar saya merasa bego di geometry. Oh, salah. Saya memang bego di banyak hal. Banyak hal. Banyak sekali.
Hanya sedikit menoleh ke belakang. Mencermati beberapa kejadian kecil yang membuat saya merasa bego.
Oh entah mengapa, hari ini saya merasa sangat bego. Mungkin kamu bisa tertawa di sana. Saya ucapkan terima kasih yang mendalam, penuh dengan ekspresi bego.
Tuesday, March 22, 2011
Puisi Mbak Dina
Untuk menghargai jerih payah Mbak Dina (temennya Mbak Sasa) yang sudah mengirimi saya sebuah puisi.
Puisi ini tidak berjudul. Ah, apalah guna sebuah judul :D
Ouh, puisi sederhana, namun sarat makna. Bermula dari iseng saling komen di Twitter. Saya membaca timeline Mbak Dina yang ingin membuat sebuah lagu. Saya lantas meminta dibuatkan sebuah puisi! Eh, beneran, langsung dikirim ke inbox Facebook. Ah, Mbak Dina, seandainya saja dia tau. Semoga dia tau.
Puisi ini tidak berjudul. Ah, apalah guna sebuah judul :D
Bangunkan aku dengan tetesan peluh yang menetes di wajahku..
Hentakkan aku dengan tingkah tanpa dosa darimu..
Memaksa semua untuk terus bekerja pada waktu yang salah..
Aku hanya tidak tau bagaimana membuat mu tau..
Lalu kenapa semua masih tetap seperti biasa?
Hanya sedikit menolehkan badan lalu bergegas pergi..
Hey!! Ini aku..
Yang tak tau dimana letakku di kehidupanmu..
Hentakkan aku dengan tingkah tanpa dosa darimu..
Memaksa semua untuk terus bekerja pada waktu yang salah..
Aku hanya tidak tau bagaimana membuat mu tau..
Lalu kenapa semua masih tetap seperti biasa?
Hanya sedikit menolehkan badan lalu bergegas pergi..
Hey!! Ini aku..
Yang tak tau dimana letakku di kehidupanmu..
Ouh, puisi sederhana, namun sarat makna. Bermula dari iseng saling komen di Twitter. Saya membaca timeline Mbak Dina yang ingin membuat sebuah lagu. Saya lantas meminta dibuatkan sebuah puisi! Eh, beneran, langsung dikirim ke inbox Facebook. Ah, Mbak Dina, seandainya saja dia tau. Semoga dia tau.
Mr. Bean
Dulunya saya kira si Mr. Bean alias Rowan Atkinson adalah seorang mathematician.
Saya lupa, entah dimana bacanya. Yang jelas, saya pernah menemukan nama Rowan Atkinson di suatu jurnal pendidikan, lalu juga ada di salah satu buku pendidikan matematika. Ah, benarkah si Mr. Bean yang gokil itu seorang mathematician?
Penasaran, saat melihat serial animasi Mr. Bean di Nickelodeon, saya meng-google nama Rowan Atkinson. Saya dapet dari Wikipedia bahasa Inggris, juga ada di Wikipedia bahasa Indonesia. Ternyata dia bukan mathematician!
Hell, yeah!
Saya lupa, entah dimana bacanya. Yang jelas, saya pernah menemukan nama Rowan Atkinson di suatu jurnal pendidikan, lalu juga ada di salah satu buku pendidikan matematika. Ah, benarkah si Mr. Bean yang gokil itu seorang mathematician?
Rowan Atkinson |
Penasaran, saat melihat serial animasi Mr. Bean di Nickelodeon, saya meng-google nama Rowan Atkinson. Saya dapet dari Wikipedia bahasa Inggris, juga ada di Wikipedia bahasa Indonesia. Ternyata dia bukan mathematician!
Hell, yeah!
Kangen Rumah
Panas pipi ini tiap kali mendengar kata home. Ah, baru satu bulan.
Bisa dibilang, saya sudah sering (terbiasa, red.) berada jauh dari orang tua. Tempat dimana saya jauh dari orang tua sudah sering saya anggap sebagai home juga. Namun perasaan apa ini, yang membuat saya begitu ingin kembali.
Saya hanya ingin tidur, lalu mendapati diri saya terbangun di tempat yang saya kenal, home.
Bisa dibilang, saya sudah sering (terbiasa, red.) berada jauh dari orang tua. Tempat dimana saya jauh dari orang tua sudah sering saya anggap sebagai home juga. Namun perasaan apa ini, yang membuat saya begitu ingin kembali.
Saya hanya ingin tidur, lalu mendapati diri saya terbangun di tempat yang saya kenal, home.
Home Sweet Home |
Saturday, March 19, 2011
Edisi Seribu
Terima kasih kepada para visitor blog ini, blog ini terhitung sudah di-klik sebanyak lebih dari seribu kali. Sekali lagi saya sangat berterima kasih atas kunjungannya. (lebay nggak sih).
Emm, weekend enaknya ngapain ya? Fiuh, mau ngapa-ngapain teringet exam hari Jumat depan. Mungkin saya akan mencoba mereview materi-materi geo yang sudah dipelajari, atau menggarap tugas-tugas lainnya. Semangat!
Selamat weekend! Silakan berekreasi, atau beristirahat, atau beraktivitas seperti biasa. Cheers ^_^
Emm, weekend enaknya ngapain ya? Fiuh, mau ngapa-ngapain teringet exam hari Jumat depan. Mungkin saya akan mencoba mereview materi-materi geo yang sudah dipelajari, atau menggarap tugas-tugas lainnya. Semangat!
Selamat weekend! Silakan berekreasi, atau beristirahat, atau beraktivitas seperti biasa. Cheers ^_^
Friday, March 18, 2011
They Say: Trial Exam
Trial exam hari ini ternyata kabar burung doang..
Lupa darimana sumbernya, yang jelas ada sembilan mahasiswa yang meyakini bahwa Jumat ini seharusnya ada trial exam geometry. Dengan perasaan cemas bercampur was-was, kami memasuki ruangan BBL 065, mencari posisi yang tepat (they say, position determines prestation). Ah, di belakang masi ada kursi kosong! Saya duduk di sebelah bule cewe (namanya Marrisha atau Marrike, nggak jelas ah), dan Mbak Sasa di sebelah kanan. Lumayan, bisa nyontek :D
Eh, giliran saya ngobrol-ngobrol sama si bule cewe, rupanya dia malah nggak tau kalo hari ini ada trial exam! Ternyata bule juga ada yang nggak mikirin kuliah yak! Haha. Ternyata eh ternyata, hari ini beneran nggak ada trial-trialan! Weladhalah. Kalo dipikir-pikir, kok ada ya, ujian percobaan? Padahal ujian beneran yang bakalan digelar minggu depan juga bukan ujian akhir yang serem banget konsekuensinya kalo nggak lulus. Yah, udah dibela-belain begadang semaleman!
Tapi minggu depan (Jumat, 25 Maret), tetep ada exam! Udah berkali-kali sang dosen mengumumkan perihal exam tersebut. Nggak bakalan salah lagi :D
Sekedar intermezzo. Mbak Sasa lagi menggandrungi seseorang, orang Yunani! Kalo nggak salah namanya Evan, tapi biar akreb, kita panggil si Yuyun aja ya. Haha. Sebenernya nggak cuman di kelas geometry aja, di kelas history of math kami juga sekelas dengan si Yuyun. Jadi ceritanya nih, seusai kelas geo tadi, saya dan Mbak Sasa langsung menuju kantin untuk mencari pengganjal perut. Eh, beberapa menit kemudian, dateng Yuyun dengan nampan makanannya, sendirian, sambil matanya mencari-cari posisi duduk yang kosong. Ndilalahnya, dia duduk menghampiri kami berdua. Mbak Sasa langsung sok akreb, tsaah.
Ngobrol misuh-misuh, blablablablabla.. Lalu tiba ke topik mengenai soal-soal yang udah dikasih dosen sebagai kisi-kisi soal exam geo nanti. Mulai deh, dia mengeluarkan berlembar-lembar kertas oretan yang menunjukkan hasil kerjanya. Jleb. Saya dan Mbak Sasa langsung berpandangan. Haruskah kami mengakui bahwa kami sama sekali belum menjamah soal-soal tersebut?
Si Yuyun sempet curhat, bahwasanya selama tinggal di Utrecht (sejak awal February kemarin), dia sama sekali nggak ada waktu buat hanging out. Banyak banget materi kuliah yang harus dikejar. Dia harus kerja keras mengharumkan nama Yunani di kancah internasional! Dia juga mengaku, aktivitas sehari-harinya diisi dengan "reading, reading, and reading". Sementara kami hanya, "sleeping, sleeping, and chatting". Oh God! Mau jadi apa kami ini.
Termotivasi oleh si Yuyun, Mbak Sasa sekarang mulai berubah. Hari-hari yang tadinya hanya dipenuhi dengan sleeping, sleeping, and chatting, sekarang jadi chatting, chatting, and sleeping. (lho?).
Selamat belajar! ^_^
Lupa darimana sumbernya, yang jelas ada sembilan mahasiswa yang meyakini bahwa Jumat ini seharusnya ada trial exam geometry. Dengan perasaan cemas bercampur was-was, kami memasuki ruangan BBL 065, mencari posisi yang tepat (they say, position determines prestation). Ah, di belakang masi ada kursi kosong! Saya duduk di sebelah bule cewe (namanya Marrisha atau Marrike, nggak jelas ah), dan Mbak Sasa di sebelah kanan. Lumayan, bisa nyontek :D
Eh, giliran saya ngobrol-ngobrol sama si bule cewe, rupanya dia malah nggak tau kalo hari ini ada trial exam! Ternyata bule juga ada yang nggak mikirin kuliah yak! Haha. Ternyata eh ternyata, hari ini beneran nggak ada trial-trialan! Weladhalah. Kalo dipikir-pikir, kok ada ya, ujian percobaan? Padahal ujian beneran yang bakalan digelar minggu depan juga bukan ujian akhir yang serem banget konsekuensinya kalo nggak lulus. Yah, udah dibela-belain begadang semaleman!
Tapi minggu depan (Jumat, 25 Maret), tetep ada exam! Udah berkali-kali sang dosen mengumumkan perihal exam tersebut. Nggak bakalan salah lagi :D
Sekedar intermezzo. Mbak Sasa lagi menggandrungi seseorang, orang Yunani! Kalo nggak salah namanya Evan, tapi biar akreb, kita panggil si Yuyun aja ya. Haha. Sebenernya nggak cuman di kelas geometry aja, di kelas history of math kami juga sekelas dengan si Yuyun. Jadi ceritanya nih, seusai kelas geo tadi, saya dan Mbak Sasa langsung menuju kantin untuk mencari pengganjal perut. Eh, beberapa menit kemudian, dateng Yuyun dengan nampan makanannya, sendirian, sambil matanya mencari-cari posisi duduk yang kosong. Ndilalahnya, dia duduk menghampiri kami berdua. Mbak Sasa langsung sok akreb, tsaah.
Ngobrol misuh-misuh, blablablablabla.. Lalu tiba ke topik mengenai soal-soal yang udah dikasih dosen sebagai kisi-kisi soal exam geo nanti. Mulai deh, dia mengeluarkan berlembar-lembar kertas oretan yang menunjukkan hasil kerjanya. Jleb. Saya dan Mbak Sasa langsung berpandangan. Haruskah kami mengakui bahwa kami sama sekali belum menjamah soal-soal tersebut?
Si Yuyun sempet curhat, bahwasanya selama tinggal di Utrecht (sejak awal February kemarin), dia sama sekali nggak ada waktu buat hanging out. Banyak banget materi kuliah yang harus dikejar. Dia harus kerja keras mengharumkan nama Yunani di kancah internasional! Dia juga mengaku, aktivitas sehari-harinya diisi dengan "reading, reading, and reading". Sementara kami hanya, "sleeping, sleeping, and chatting". Oh God! Mau jadi apa kami ini.
Termotivasi oleh si Yuyun, Mbak Sasa sekarang mulai berubah. Hari-hari yang tadinya hanya dipenuhi dengan sleeping, sleeping, and chatting, sekarang jadi chatting, chatting, and sleeping. (lho?).
Selamat belajar! ^_^
Thursday, March 17, 2011
Repost From My Note on Facebook: Elegi Suara Hati
Puisi lama saya dulu, hanya ingin merepost lagi..
Elegi Suara Hati
Darah ini berdesir, mencair, lalu mengalir..
Terasa getir..
Mulut ini membisu, mengaduh, lalu memilu..
Tersayat sembilu..
Read It Again
In the end, it's still best to wait for the one you want rather than settle for what is available. It is still best to wait for the one you love rather than settle for the one who is around. It's still best to wait for the right person, because life is too short to waste on the wrong one..
Wednesday, March 16, 2011
I'm Already Gone
Oh, saya pasti akan dimarah Mbak Sasa jika dia sampai tahu saya sedang mengepost postingan sedih seperti ini..
And I want you to know, you couldn't have loved me better. But I want you to move on, so I'm already gone. You know that I love you so I love you enough to let you go..
And I want you to know, you couldn't have loved me better. But I want you to move on, so I'm already gone. You know that I love you so I love you enough to let you go..
Tuesday, March 15, 2011
Kangen Keluarga
Rindu ini deras,
Membasahi hasratku,
untuk bertemu kamu..
Yak, itu sepenggal puisi yang dibuat oleh temen SMA dulu (bukan buat saya) :D
Saya kangen dengan Ibu, Bapak, dan Bryan. Dengan keluarga disana, dengan teman, dan lainnya. Dengan makanan disana. Dengan suasananya. Dengan temperaturnya. Semuanya.
Kangen - Dibuat oleh Mbak Sasa |
Sunday, March 6, 2011
Trend Musim Dingin
What you wear (somewhat) reflects who you are, doesn't it? :D
Siapa bilang Maret udah nggak dingin? Bagi para newcomers seperti saya dan lainnya, musim dingin adalah mimpi buruk. Dingin banget.
Anehnya nih ya, walaupun matahari bersinar cerah secerah-cerahnya, temperatur kok ya masih berkisar 1-4 gitu-gitu aja. Ini ni pakaian yang biasanya dipake sama orang-orang saat musim dingin.
Seperti kebanyakan orang disini, Mbak Sasa memakai jaket tebal dan sepatu boot. Sebagian besar orang mengenakan syal sebagai penutup leher. Alhamdulillah, ternyata jilbab selain bisa menghangatkan kepala, juga berfungsi sebagai penghangat leher dan sekitarnya.
Dari foto di atas, cuaca kelihatannya emang cerah, namun tahukah Anda, sebenarnya saat itu adalah 2 derajat Celcius! (yang kata bule-bule udah getting warmer, warmer bross kali).
Berikut ini adalah trend berpakaian ter-trendy di musim ini.
Coba tebak siapakah model di atas?
Yak, bukan cuma badan, tangan, kaki aja yang kedinginan, muka juga Bro. Pipi terasa seperti ditempelin bongkahan-bongkahan es. Lalu mata akan berair, ingus mengalir-ngalir (ups). Dingin yang menerpa muka dapat diatasi dengan mengenakan penutup muka seperti yang dikenakan Mas Ba*ru*.
Kita-kita dari dataran tropis yang hot abis pasti akan beradaptasi yang 'menggila' dalam menghadapi musim dingin seperti ini. Waspadalah, waspadalah!
Siapa bilang Maret udah nggak dingin? Bagi para newcomers seperti saya dan lainnya, musim dingin adalah mimpi buruk. Dingin banget.
Anehnya nih ya, walaupun matahari bersinar cerah secerah-cerahnya, temperatur kok ya masih berkisar 1-4 gitu-gitu aja. Ini ni pakaian yang biasanya dipake sama orang-orang saat musim dingin.
I'm a Winter Traveller (Hoho) |
Seperti kebanyakan orang disini, Mbak Sasa memakai jaket tebal dan sepatu boot. Sebagian besar orang mengenakan syal sebagai penutup leher. Alhamdulillah, ternyata jilbab selain bisa menghangatkan kepala, juga berfungsi sebagai penghangat leher dan sekitarnya.
Dari foto di atas, cuaca kelihatannya emang cerah, namun tahukah Anda, sebenarnya saat itu adalah 2 derajat Celcius! (yang kata bule-bule udah getting warmer, warmer bross kali).
Berikut ini adalah trend berpakaian ter-trendy di musim ini.
Ah, Mukaku Hangat! |
Coba tebak siapakah model di atas?
Yak, bukan cuma badan, tangan, kaki aja yang kedinginan, muka juga Bro. Pipi terasa seperti ditempelin bongkahan-bongkahan es. Lalu mata akan berair, ingus mengalir-ngalir (ups). Dingin yang menerpa muka dapat diatasi dengan mengenakan penutup muka seperti yang dikenakan Mas Ba*ru*.
Kita-kita dari dataran tropis yang hot abis pasti akan beradaptasi yang 'menggila' dalam menghadapi musim dingin seperti ini. Waspadalah, waspadalah!
Saturday, March 5, 2011
Breakaway
Breakaway - Kelly Clarkson
Grew up in a small town
And when the rain would fall down
I'd just stare out my window..
Dreaming of what could be
And if I'd end up happy
I would pray..
Trying hard to reach out
But when I tried to speak out
Felt like no one could hear me..
Wanted to belong here
But something felt so wrong here
So I'd pray..
I could break away..
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
I'll do what it takes till I touch the sky
Make a wish, take a chance,
Make a change, and break away..
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk, take a chance,
Make a change, and break away..
Wanna feel the warm breeze
Sleep under a palm tree
Feel the rush of the ocean..
Get onboard a fast train
Travel on a jetplane
Far away
And break away..
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
I'll do what it takes till I touch the sky
Make a wish, take a chance,
Make a change, and break away..
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk, take a chance,
Make a change, and break away..
Buildings with a hundred floors
Swinging with revolving doors
Maybe I don't know where they'll take me
Gotta keep movin on, movin on
Fly away..
Break away..
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
Though it's not easy to tell you goodbye..
Take a risk, take a chance,
Make a change, and break away..
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget the place I come from
I gotta take a risk, take a chance,
Make a change, and break away..
Breakaway..
Break away..
Terima Kasih
Thank you for all..
Rasanya matahari baru saja datang, lebih cepat (lihat postingan saya yang ini Hey Kamu). Kenapa sudah cepat-cepat ingin pergi? Membuat saya meragu, pasti bukan kamu. Ya, kamu yang sebenarnya adalah seseorang yang baik agamanya, yang dapat menjadi teman bertukar pikiran, yang melindungi, yang bisa membuat saya nyaman dan tidak perlu berakting seperti bukan-saya. Kamu yang selama ini saya tunggu-tunggu.
Apakah itu betul kamu? Terkadang saya merasa bahwa itu bukan kamu. Namun mengapa saya sangat menyayanginya seperti itu adalah kamu? Berbalut rasa percaya-tidakpercaya, saya memaksa diri untuk menerima itu seperti kamu adanya. Salahkah saya?
Lalu bagaimana jika itu memang betul bukan kamu? Masih pantaskah saya mengharapkan kamu yang sebenarnya?
Terima kasih. Terima kasih telah membuat saya berpikir bahwa itu betul-betul kamu..
Rasanya matahari baru saja datang, lebih cepat (lihat postingan saya yang ini Hey Kamu). Kenapa sudah cepat-cepat ingin pergi? Membuat saya meragu, pasti bukan kamu. Ya, kamu yang sebenarnya adalah seseorang yang baik agamanya, yang dapat menjadi teman bertukar pikiran, yang melindungi, yang bisa membuat saya nyaman dan tidak perlu berakting seperti bukan-saya. Kamu yang selama ini saya tunggu-tunggu.
Apakah itu betul kamu? Terkadang saya merasa bahwa itu bukan kamu. Namun mengapa saya sangat menyayanginya seperti itu adalah kamu? Berbalut rasa percaya-tidakpercaya, saya memaksa diri untuk menerima itu seperti kamu adanya. Salahkah saya?
Lalu bagaimana jika itu memang betul bukan kamu? Masih pantaskah saya mengharapkan kamu yang sebenarnya?
Terima kasih. Terima kasih telah membuat saya berpikir bahwa itu betul-betul kamu..
Subscribe to:
Posts (Atom)