Just like what my parents did when I was a child..
Orang jawa biasa menggunakan among-among, makanan yang diantar ke rumah-rumah, berisi nasi, lauk, sayur beraneka ragam, sebagai bentuk rasa syukur. Dulu saat saya masih SD atau SMP, Ibuk kerap membuatkan among-among saat saya ulang tahun, atau naik kelas, atau waktu Bryan baru bisa berjalan, dan berbagai moment kebahagiaan lainnya.
Kali ini saya minta dibuatkan among-among lagi. Sekedar mengingat kembali, semangat seperti dulu saat mengantar makanan berbungkus daun pisang ke rumah para tetangga. Yah, walaupun bukan lagi berbungkus daun pisang, saya tetap menyebutnya among-among.
Ini dia, Dek Destin (7 tahun) yang bersikeras membantu menyusun makanan di dalam kotak.
Senang bisa membagi sedikit kebahagiaan kepada para tetangga sekitar..
Friday, December 31, 2010
Thursday, December 30, 2010
Buat SKCK
Saya sudah dinyatakan bebas dari segala catatan kepolisian terkait dengan tindak kejahatan pidana..
Yak, jadi hari Senin lalu dilanjutkan Rabu kemarin, saya membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Pertama yang saya lakukan adalah mengajukan permohonan pembuatan surat pengantar untuk membuat SKCK dari Kantor Kelurahan, lalu menggunakan surat pengantar dari kelurahan untuk membuat pengantar dari Kantor Kecamatan.
Dari kantor kecamatan, saya menuju kantor kepolisian sektor. Lagi, saya mendapatkan surat pengantar yang nantinya akan dibawa ke kantor kepolisian resort untuk dibuatkan SKCK yang sebenarnya.
Hari Rabu kemarin, baru saya melanjutkan pembuatan SKCK (terinterap oleh misi rahasia yang harus diselesaikan hari Selasa) ke Polres. Sebelum membuat SKCK, saya diminta membuat kartu sidik jari terlebih dahulu. Sekarang saya betul-betul tidak bisa diam-diam mengambil uang Ibu yang di lemari dapur, atau polisi dapat menemukan sidik jari saya menempel di kotak koko krunch dalam lemari dapur, haha.
Akhirnya saya harus menyerahkan kopi KTP, kartu keluarga, kartu sidik jari, pengantar dari polsek, pas foto dengan background warna merah 6 lembar, serta membayar uang sebesar 10ribu rupiah. Lalu, tarraaa... sekarang saya sudah secara resmi mendapatkan SKCK yang berlaku salama lima bulan.
Fiuh.
Yak, jadi hari Senin lalu dilanjutkan Rabu kemarin, saya membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Pertama yang saya lakukan adalah mengajukan permohonan pembuatan surat pengantar untuk membuat SKCK dari Kantor Kelurahan, lalu menggunakan surat pengantar dari kelurahan untuk membuat pengantar dari Kantor Kecamatan.
Dari kantor kecamatan, saya menuju kantor kepolisian sektor. Lagi, saya mendapatkan surat pengantar yang nantinya akan dibawa ke kantor kepolisian resort untuk dibuatkan SKCK yang sebenarnya.
Hari Rabu kemarin, baru saya melanjutkan pembuatan SKCK (terinterap oleh misi rahasia yang harus diselesaikan hari Selasa) ke Polres. Sebelum membuat SKCK, saya diminta membuat kartu sidik jari terlebih dahulu. Sekarang saya betul-betul tidak bisa diam-diam mengambil uang Ibu yang di lemari dapur, atau polisi dapat menemukan sidik jari saya menempel di kotak koko krunch dalam lemari dapur, haha.
Akhirnya saya harus menyerahkan kopi KTP, kartu keluarga, kartu sidik jari, pengantar dari polsek, pas foto dengan background warna merah 6 lembar, serta membayar uang sebesar 10ribu rupiah. Lalu, tarraaa... sekarang saya sudah secara resmi mendapatkan SKCK yang berlaku salama lima bulan.
Fiuh.
Tuesday, December 28, 2010
Koneksi Internet Baru
New internet connection in my home..
Cie cie ciee.. Kali ini speedy terpasang di rumah. Setelah mengeluarkan jurus rayuan pulau kelapa, Bapak akhirnya menyetujui pemasangan speedy. Mulai deh, hari ini Ibu dan Bapak belajar googling, yahoo mailing, yahoo messengering, dan jugaaa facebooking.
Ayo belajar lagi yang rajin ya Bu, Pak. Hihi..
Cie cie ciee.. Kali ini speedy terpasang di rumah. Setelah mengeluarkan jurus rayuan pulau kelapa, Bapak akhirnya menyetujui pemasangan speedy. Mulai deh, hari ini Ibu dan Bapak belajar googling, yahoo mailing, yahoo messengering, dan jugaaa facebooking.
Ayo belajar lagi yang rajin ya Bu, Pak. Hihi..
Petani Ikan
I wish this is not my last time going home..
Mudik lagi, mudik lagi. Mungkin baru setahun lagi saya bisa mudik lagi. Memang sudah banyak yang tidak sama. Lingkungan sekitar yang sudah banyak berubah, temen-temen yang sebagian sudah berkeluarga, serta aktivitas di rumah yang sedikit berbeda.
Sebenarnya sudah lama Bapak menekuni hobi memelihara ikan. Dari dahulu kala, kandang ayam di belakang rumah saya berdampingan dengan kolam ikan. Waktu itu isinya ikan patin. Namun itu dulu..
Kali ini kandang ayam Bapak sudah berubah. Kolam-kolam ikan semakin banyak, patin berganti gurame..
Sudah hampir 3 tahun dari mulai merintis usaha gurame. Gurame yang dipelihara mulai dari tiga tahun lalu sudah menjelma menjadi gurame besar dengan berat mencapai dua kilogram. Gurame-gurame besar tersebut lalu dijadikan gurame induk. Dan hari ini, telur-telur gurame induk tersebut diangkat dari sabut kelapa yang dicelupkan ke dalam kolam.
Gambar di atas adalah ijuk kelapa yang disusun lalu dimasukkan ke dalam kolam berisi indukan gurame. Setelah sekitar dua bulan, waaaw saat diangkat, beeejibun telur gurame berwarna kuning cerah kayak transparan yang menempel di dalam ijuk. Telur ikan tersebut lalu dipisahkan dari ijuk, lalu dipilah-pilih antara telur yang bagus, dan tidak bagus.
Si Bryan muncul lagi di entri kali ini. Bersama partner Bapak dalam mengurus kolam, Lek Sudar, Bryan mulai dilatih memisahkan telur ikan yang bagus dan kurang bagus. Bryan udah ngerasa jadi juragan ikan, haha..
Menyenangkan..
Senang sekali bisa mengetahui proses pemindahan telur-telur ikan.
Mudik lagi, mudik lagi. Mungkin baru setahun lagi saya bisa mudik lagi. Memang sudah banyak yang tidak sama. Lingkungan sekitar yang sudah banyak berubah, temen-temen yang sebagian sudah berkeluarga, serta aktivitas di rumah yang sedikit berbeda.
Sebenarnya sudah lama Bapak menekuni hobi memelihara ikan. Dari dahulu kala, kandang ayam di belakang rumah saya berdampingan dengan kolam ikan. Waktu itu isinya ikan patin. Namun itu dulu..
Kali ini kandang ayam Bapak sudah berubah. Kolam-kolam ikan semakin banyak, patin berganti gurame..
Sudah hampir 3 tahun dari mulai merintis usaha gurame. Gurame yang dipelihara mulai dari tiga tahun lalu sudah menjelma menjadi gurame besar dengan berat mencapai dua kilogram. Gurame-gurame besar tersebut lalu dijadikan gurame induk. Dan hari ini, telur-telur gurame induk tersebut diangkat dari sabut kelapa yang dicelupkan ke dalam kolam.
Gambar di atas adalah ijuk kelapa yang disusun lalu dimasukkan ke dalam kolam berisi indukan gurame. Setelah sekitar dua bulan, waaaw saat diangkat, beeejibun telur gurame berwarna kuning cerah kayak transparan yang menempel di dalam ijuk. Telur ikan tersebut lalu dipisahkan dari ijuk, lalu dipilah-pilih antara telur yang bagus, dan tidak bagus.
Si Bryan muncul lagi di entri kali ini. Bersama partner Bapak dalam mengurus kolam, Lek Sudar, Bryan mulai dilatih memisahkan telur ikan yang bagus dan kurang bagus. Bryan udah ngerasa jadi juragan ikan, haha..
Menyenangkan..
Senang sekali bisa mengetahui proses pemindahan telur-telur ikan.
Thursday, December 23, 2010
Hey Kamu
Hey you, the sun brightens up my day early this morning, what about you?
Is this just my feeling? Because I feel the sun just rises brighter in the East. Is this just my feeling? Because I feel you are somewhat attracting. Is this just my feeling? Because I feel like I almost have a friend to face the day with. Is this just too exaggerating? Because this is just too quick. Very quick. Just like not you..
Is this just my feeling? Because I feel the sun just rises brighter in the East. Is this just my feeling? Because I feel you are somewhat attracting. Is this just my feeling? Because I feel like I almost have a friend to face the day with. Is this just too exaggerating? Because this is just too quick. Very quick. Just like not you..
Tuesday, December 21, 2010
Bikin Paspor
Horray, I've got my passport..
Udah rada lama sih bikinnya, 2 Desember lalu. Bertujuh saya dan temen-temen dateng ke kantor Imigrasi buat ngurus paspor. Entri ini dipos bukan untuk menjelek-jelekkan seseorang, suatu instansi, atau apalah, hanya curhat saja. Curhat yang didasari pada fakta yang saya dan temen-temen saya alami.
Sebelum dateng bertujuh untuk membuat paspor, sebelumnya dua orang teman saya pergi ke kantor imigrasi untuk mendapatkan informasi mengenai cara pembuatan paspor. Pertama kami harus melengkapi form berisi data permohonan pembuatan paspor 48 halaman baru. Jelas-jelas dalam form tersebut ditulis, form ini gratis, tidak dipungut biaya. Ternyata eh ternyata, sepuluh rebong untuk satu form!
Setelah melengkapi form dan dokumen yang disyaratkan lainnya, dua orang tersebut datang kembali ke kantor imigrasi, lalu diberitahu bahwa sesi foto paspor tidak dapat diwakilkan. Ketujuh pemohon paspor diharapkan datang dua hari kemudian.
Nah, pada tanggal 2 Desember itu kami bertujuh dateng.. M, lalu diminta membayarkan biaya pembuatan paspor. Di papan sih tulisannya dua ratus rebu untuk pembuatan paspor 48 halaman baru, ternyata eh ternyata lagi, kami diminta membayar tiga ratus lima puluh rebu sama petugas di dalam loketnya, gile.. Emang biaya pembuatan paspor udah naik ya? Seiring dengan naiknya harga cabai di pasar..
Kami lalu menunggu giliran untuk difoto, diambil sidik jari, dan diwawancarai (sebetulnya lebih cocok cross check data supaya tidak ada kesalahan penulisan data lagi di dalam paspor yang akan dicetak).
Paspor kami akan jadi lima hari berikutnya.
Dan sekarang, tarra.. Saya udah punya paspor.. :cheese:
Udah rada lama sih bikinnya, 2 Desember lalu. Bertujuh saya dan temen-temen dateng ke kantor Imigrasi buat ngurus paspor. Entri ini dipos bukan untuk menjelek-jelekkan seseorang, suatu instansi, atau apalah, hanya curhat saja. Curhat yang didasari pada fakta yang saya dan temen-temen saya alami.
Sebelum dateng bertujuh untuk membuat paspor, sebelumnya dua orang teman saya pergi ke kantor imigrasi untuk mendapatkan informasi mengenai cara pembuatan paspor. Pertama kami harus melengkapi form berisi data permohonan pembuatan paspor 48 halaman baru. Jelas-jelas dalam form tersebut ditulis, form ini gratis, tidak dipungut biaya. Ternyata eh ternyata, sepuluh rebong untuk satu form!
Setelah melengkapi form dan dokumen yang disyaratkan lainnya, dua orang tersebut datang kembali ke kantor imigrasi, lalu diberitahu bahwa sesi foto paspor tidak dapat diwakilkan. Ketujuh pemohon paspor diharapkan datang dua hari kemudian.
Nah, pada tanggal 2 Desember itu kami bertujuh dateng.. M, lalu diminta membayarkan biaya pembuatan paspor. Di papan sih tulisannya dua ratus rebu untuk pembuatan paspor 48 halaman baru, ternyata eh ternyata lagi, kami diminta membayar tiga ratus lima puluh rebu sama petugas di dalam loketnya, gile.. Emang biaya pembuatan paspor udah naik ya? Seiring dengan naiknya harga cabai di pasar..
Kami lalu menunggu giliran untuk difoto, diambil sidik jari, dan diwawancarai (sebetulnya lebih cocok cross check data supaya tidak ada kesalahan penulisan data lagi di dalam paspor yang akan dicetak).
Paspor kami akan jadi lima hari berikutnya.
Dan sekarang, tarra.. Saya udah punya paspor.. :cheese:
Don't Care bout Diet!
They say overweight is a nightmare!
Ini dia artis baru kita yang meliput ranah makan-memakan. Rada aneh dengan kata makan-memakan. Oke, ranah kuliner.
Sebagian besar wanita menginginkan berat badan yang ideal. Dilihat dari segi kesehatan, mereka yang berbadan ideal cenderung lebih sehat. Dari segi estetika, mereka terlihat lebih enak dipandang. Namun bukan berarti kami-kami ini yang overweight ga enak dipandang lho..
Yak, dia Eka. Usahanya untuk menurunkan berat badan bisa dibilang tidak mudah. Mulai dengan mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya, berolahraga, mengganti susu dengan susu yang rendah lemak, hingga mengonsumsi teh yang konon katanya bisa membuat langsing.
Dan hari itu, saya dengan sukses mengobrak-abrik dietnya dengan steak, banana split, puding, es ketan merah, dan lainnyaaa.. Maafkan saya teman..
Memperketat diet boleh, tapi tetep inget, makanlah sebelum Anda merasa lapar, dan jangan berhenti sebelum kenyang :D
Ini dia artis baru kita yang meliput ranah makan-memakan. Rada aneh dengan kata makan-memakan. Oke, ranah kuliner.
Sebagian besar wanita menginginkan berat badan yang ideal. Dilihat dari segi kesehatan, mereka yang berbadan ideal cenderung lebih sehat. Dari segi estetika, mereka terlihat lebih enak dipandang. Namun bukan berarti kami-kami ini yang overweight ga enak dipandang lho..
Yak, dia Eka. Usahanya untuk menurunkan berat badan bisa dibilang tidak mudah. Mulai dengan mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya, berolahraga, mengganti susu dengan susu yang rendah lemak, hingga mengonsumsi teh yang konon katanya bisa membuat langsing.
Dan hari itu, saya dengan sukses mengobrak-abrik dietnya dengan steak, banana split, puding, es ketan merah, dan lainnyaaa.. Maafkan saya teman..
Memperketat diet boleh, tapi tetep inget, makanlah sebelum Anda merasa lapar, dan jangan berhenti sebelum kenyang :D
Saturday, December 4, 2010
Unsent Letter (2)
Surat Untuk Ibu
Sebentar lagi saya berangkat ke negeri kincir, Bu (Insya Allah). Melihat dan memegang bunga tulip yang mekar berwarna-warni. Mereka bilang Januari. Ya, waktu yang tepat untuk merasa dinginnya salju.
Saya mungkin akan sangat menyukai berada disana. Mungkin Ibu juga, seperti yang terlantun dalam setiap doa Ibu yang sesekali saya dengar. Seperti yang saya tahu, betapa Ibu berusaha meluapkan kebahagiaan di setiap tutur yang sesekali menyanjung pencapaian anak perempuannya. Tentu saya akan sangat merindukanmu, Bu. Merindu yang teramat deras.
Saya tidak akan lama, Bu. InsyaAllah satu tahun. Dengan begitu, akan ada satu Idul Fitri yang saya lalui tanpa Ibu. Sebelumnya saya meminta maaf. Meminta maaf karena tidak dapat berkumpul bersama Ibu di satu kali Idul Fitri tahun nanti.
Mohon ridho Ibu, supaya saya dapat kuat belajar disana. Supaya saya dapat senantiasa membahagiakan Ibu melalui segala cara yang saya bisa. I love you, Mom. I will miss you much.
Sebentar lagi saya berangkat ke negeri kincir, Bu (Insya Allah). Melihat dan memegang bunga tulip yang mekar berwarna-warni. Mereka bilang Januari. Ya, waktu yang tepat untuk merasa dinginnya salju.
Saya mungkin akan sangat menyukai berada disana. Mungkin Ibu juga, seperti yang terlantun dalam setiap doa Ibu yang sesekali saya dengar. Seperti yang saya tahu, betapa Ibu berusaha meluapkan kebahagiaan di setiap tutur yang sesekali menyanjung pencapaian anak perempuannya. Tentu saya akan sangat merindukanmu, Bu. Merindu yang teramat deras.
Saya tidak akan lama, Bu. InsyaAllah satu tahun. Dengan begitu, akan ada satu Idul Fitri yang saya lalui tanpa Ibu. Sebelumnya saya meminta maaf. Meminta maaf karena tidak dapat berkumpul bersama Ibu di satu kali Idul Fitri tahun nanti.
Mohon ridho Ibu, supaya saya dapat kuat belajar disana. Supaya saya dapat senantiasa membahagiakan Ibu melalui segala cara yang saya bisa. I love you, Mom. I will miss you much.
Subscribe to:
Posts (Atom)