Thursday, June 13, 2013

Meraih Mimpi

Banyak sekali cara Alloh mempertemukan dua hamba-Nya. Even pertemuan dua orang yang saling asing. Beda tanah kelahiran, beda latar belakang pendidikan, juga beda profesi. Semenjak diperkenalkan oleh seorang teman yang menjadi satu-satunya mutual friend kita, saya percaya bahwa kita tidak akan menjadi sekedar biasa.

Mimpi itu mulai saya bangun bahkan sebelum berjumpa denganmu. Melalui percakapan-percakapan tertulis, saya merasa bahwa saya sedang menemui seorang yang hebat. Seorang yang membuat saya optimis bahwa jarak dan berbagai kesalingasingan itu bisa kita kikis. Yakin bahwa kita berdua cukup kuat untuk mengurangi berbagai kendala dan maju bersama.

Perjumpaan yang telah direncanakan itu pun bergerak dengan laju monoton naik. Hingga saat ini, dan saya percaya akan terus berlangsung seterusnya. Ingat dulu bagaimana kita mulai saling mengenal karakter serta menyesuaikan bagaimana harus bersikap. Beberapa perselisihan dan beberapa permasalahan yang dikonfrontasikan. Permasalahan-permasalahan dulu terasa begitu berat. Hingga kita harus terjatuh berkali-kali. Dan luar biasanya kita, kita selalu berusaha untuk bangkit lagi.

Benchmark terdekat dalam sebuah relationship ini tentu adalah menikah. Ya, mimpi saya, mimpi kamu juga. Mimpi kita. Mimpi untuk menikah sekali, mencintai, dan selalu dicintai hingga akhir usia nanti. Saling melengkapi, saling berbagi dikala suka dan duka, saling mendukung dan menguatkan, saling memberi semangat dikala lelah, saling mengingatkan dan memaafkan dikala salah, serta senantiasa belajar bersama dalam beribadah.

Mari lanjutkan langkah kaki. Meski banyak kerikil tajam, meski diterjang angin kencang, meski gelap dan susah menentukan arah, tetap bulatkan tekad, berjalan pasti meraih mimpi.

2 comments: