Saturday, June 15, 2019

Weekend Escape at the Capital of Bengkulu Part 1

Dua tahun tinggal di kota Bengkulu, rasanya cukup bagi saya untuk menuliskan sedikit review berlibur di kota ini. Area kota Bengkulu tidaklah begitu luas, sehingga traveller yang sengaja berlibur ke kota ini, ataupun sekedar mencuri waktu berwisata ketika sedang bertugas, memungkinkan untuk menjelajah sebagian spot-spot utama.

Menurut saya, berwisata di Bengkulu dapat dikategorikan menjadi dua 'jenis wisata' berbeda. Yakni wisata alam (pantai) dan wisata sejarah. Terakhir saya tinggal di kota Bengkulu adalah pada bulan September 2017. Sehingga, review yang saya tuliskan mengacu pada kondisi pada saat itu.

Bagi penyuka pantai, pesisir timur kota Bengkulu menyajikan pantai berpasir putih yang masih asri dengan pepohonan pinus. Di antaranya Pantai Panjang, Pantai Tapak Paderi, dan Pantai Jakat. Sepanjang Pantai Panjang bahkan dapat diakses gratis alias cuma-cuma. Cukup membayar uang parkir sebesar lima ribu rupiah untuk kendaraan beroda empat, dan kamu bisa sepuasnya menikmati hamparan Samudera Hindia. Sayangnya, demografi pantai yang cukup landai dan adanya ombak besar yang sesekali menghantam tepi pantai, kawasan Pantai Panjang ditandai sebagai zona berbahaya untuk berenang. Tapi tenang, sekedar bermain-main air sedikit masih tetap seru kok, apalagi garis pantainya cukup panjang sehingga memungkinkan mengajak teman-teman untuk bermain sepak bola atau voli di sepanjang Pantai Panjang ini. Tapi selalu waspada ya, jika tiba-tiba air laut pasang dan datang gelombang tinggi.





Waktu yang tepat untuk menikmati pantai, menurut saya adalah sore hari ketika matahari sudah tidak begitu terik, hingga matahari terbenam. Jika kamu datang pada saat cuaca sedang cerah dan tidak ada awan di langit paling timur, kamu akan dapat melihat detik-detik matahari menghilang melewati infinity line (horizon). 

Beberapa spot di Pantai Panjang menyediakan kursi-kursi plastik dan payung lebar untuk dapat dipakai pengunjung secara gratis. Cukup membeli jajanan dari pedagang-pedagang lokal di sekitar pantai, seperti kelapa muda, jagung bakar, roti bakar, bakso, dan lain-lain. 

Bagi kalian pecinta surfing, di utara Pantai Panjang ada Pantai Tapak Paderi (dekat Monumen Pers atau Benteng Marlborough). Ketika weekend tiba, sering terlihat beberapa orang dalam komunitas surfer lokal yang berlatih menggunakan skate board milik mereka. Masih di sekitar area surfing tersebut, warga sekitar mengelola secara mandiri kawasan pantai dan memberi nama Pondok Sandal Jodoh. Dimana mereka secara sukarela mengumpulkan sandal-sandal jepit yang terserak di pesisir pantai, serta menjadikannya spot-spot foto menarik, juga instagramable. Cukup membayar uang parkir kendaraan sekitar lima ribu rupiah untuk memasuki area ini.

Spot Foto di Pantai Tapak Paderi


Ke Utara lagi menyusuri jalan raya di bibir pantai, kamu akan menemukan Pantai Jakat. Jika kamu berlibur bersama anak-anak, the good news is kawasan pantai ini dinyatakan aman untuk berenang. Maka jangan heran jika weekend atau libur tiba, pantai ini akan ramai sekali. Penuh dengan pengunjung dan ban-ban besar yang disewakan. Tapi saya pribadi kurang begitu menikmati pantai ini, selain ramai, deburan ombaknya yang menghantam tepi pantai seringkali membawa pasir berwarna coklat kehitaman. 

Pantai-pantai di pesisir Timur kota Bengkulu ini menurut saya masih cukup otentik dibandingkan dengan pantai-pantai di Selatan Yogyakarta yang setiap pintu masuk pantainya sudah 'dikepung' dengan warung-warung ataupun penginapan, dan dikenakan tiket masuk untuk berwisata. Pasir pantai bengkulu berpasir halus berwarna putih keabuan. Meski pemerintah kota sudah menggalakkan beberapa ASN Pemkot setempat untuk gotong royong membersihkan area pantai setiap hari Jumat, serta mengimbau masyarakat setempat maupun yang berdagang di area pantai untuk menjaga kebersihan, sampah plastik dan ranting-ranting patah masih sering ditemukan di sekitar pantai.

Jika kamu ingin berwisata pantai di Bengkulu dengan suasana yang lebih tenang, saya akan memberikan tiga tambahan tempat wisata, yang salah satunya bisa dibilang hidden beach. Dimanakah lokasi hidden beach di sekitar kota Bengkulu? 😁

Selama menjadi penduduk di kota Bengkulu, saya suka menikmati keheningan Pantai Teluk Sepang Bengkulu yang masih alami dan belum terjamah pemerintah setempat untuk dijadikan objek wisata. Lokasinya cukup jauh dari pusat kota Bengkulu (Google it! Ada link lokasi di Google Map). Pun tidak ada sarana transportasi umum yang bisa membawamu tepat ke pantai ini, sehingga satu-satunya cara mencapainya adalah menggunakan kendaraan pribadi (motor atau mobil pribadi). Sementara bus kurang disarankan, karena perjalanan menuju area ini melewati jalan perkampungan kecil yang sebagian belum beraspal, serta tidak adanya area parkir kendaraan. Sehingga jika kamu ingin mengunjungi pantai ini, kendaraanmu akan diparkir bebas di hutan pinus sekitar pantai. 

Perjalanan yang jauh terbayar dengan pantai yang masih alami dan bersih karena minim sampah plastik, garis pantai yang cukup panjang, pohon pinus yang masih asri, dan terumbu karang di sebagian bibir pantai. Bahkan saya pernah datang kesana ketika tidak ada satupun pengunjung pantai, jadi serasa milik sendiri pantainya, hihihi.. 


Pantai Teluk Sepang Bengkulu

Sunset di Pantai Teluk Sepang

Wisata pantai berikutnya menyuguhkan pemandangan yang berbeda. Kali ini kamu harus berkendara sedikit jauh ke arah Utara Kota Bengkulu. Masuk ke Kabupaten Bengkulu Tengah, kamu akan menemukan Obyek Wisata Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah (Google it to find the location). Walaupun ada kata pantai-nya, tapi sepengamatan saya, tidak ada pantai berpasir di area obyek wisata ini. Pun jika ada areanya sangat sempit dan karena lokasi obyek wisata ini berupa tebing-tebing karang yang cukup tinggi, akan sulit menjangkau bagian pantainya. Tapi pemandangan disini indah banget lhoo..

Kalau kamu sedang berlibur ke kota Bengkulu dengan waktu yang relatif singkat, tempat ini very recommended. Karena lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota, saya sarankan kamu datang menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau motor). Tidak harus menunggu sore hari untuk menikmati Pantai Sungai Suci ini, karena masih cukup banyak pepohonan rindang dan gazebo-gazebo yang dapat dipakai secara gratis. Pun kamu tidak perlu berbasah-basahan bermain air laut.

Obyek wisata ini menyajikan pemandangan batu karang berwarna coklat yang kontras dengan birunya air laut. Ada jembatan gantung yang menghubungkan daratan dengan salah satu gugusan batu karang nan rindang dengan pohon-pohon pinusnya.


Jembatan Gantung di Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah

Cukup membayar uang sebesar lima ribu rupiah perorang untuk melewati jembatan gantung menuju pulau kecil di seberangnya. Sekedar duduk-duduk sambil menikmati segarnya air kelapa muda, suara deburan ombak yang keras menghantam karang serta semilirnya angin laut akan kembuatmu terhipnotis dan melupakan hiruk pikuk area perkotaan 😁. Ada yang bilang kalau Pantai Sungai Suci ini adalah Tanah Lot-nya Bengkulu.

Pantai Sungai Suci Bengkulu

Setelah puas menikmati alam di Pantai Sungai Suci, kamu yang masih punya waktu berlibur banyak di Bengkulu dan ingin main air, bisa bergeser sedikit dari pantai ini menuju ke sebuah waterboom dan taman rekreasi yang populer di Bengkulu Tengah, yaitu Wahana Surya. Area ini sering digunakan sebagai wisata outbound dan rekreasi air bagi wisatawan setempat maupun luar kota.

Rekomendasi wisata pantai terakhir di kota Bengkulu, adalah menyewa perahu bermotor menyeberangi Samudera Hindia menuju Pulau Tikus. Berhubung penulis belum pernah kesana (karena punya baby dan lanjut hamil anak kedua), jadi tidak ada foto-foto dan review mendetil. Pulau Tikus sudah terlihat dari pesisir Timur Bengkulu. Akses terdekat adalah dari Pantai Panjang. Di pinggir jalan raya tepi Pantai Panjang ada beberapa agen tour yang menyediakan penyewaan perahu bermotor dan guide menuju Pulau Tikus. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 500.000 untuk satu perahu, yang bisa kamu naiki bersama 4-5 orang temanmu.


Demikianlah review wisata pantai di kota Bengkulu versi saya. Di lain kesempatan saya akan membahas wisata sejarah di kota Bumi Rafflessia ini. Terima kasih sudah berkenan membaca 😁

No comments:

Post a Comment